-->

Pilih browsing internet atau membaca buku ?

Posting Komentar
Internet merupakan salah satu penemuan yang telah merubah peradaban dunia. Internet merupakan media serbaguna untuk mendapatkan bermacam-macam informasi secara cepat, lengkap, mudah, dan murah. Ambil contoh, Google. Dengan kemampuannya, Google dapat dengan cepat memproses miliaran, bahkan triliunan informasi melalui search engine yang disediakan dalam hitungan detik. Namun demikian, penemuan ini memiliki konsekuensi intelektual dan budaya yang harus dibayar. Meskipun penemuan ini mampu menjembatani “ruang dan waktu”, disisi lain, penemuan ini telah membelenggu daya pikir dan akal budi manusia.

Internet telah mengatur ulang konfigurasi otak kita. Kemudahan dan kesenangan yang diberikan telah mengorbankan kemampuan kita untuk berpikir secara mendalam. Internet telah memaksa kita “menelan” informasi secara instan, cepat dan massal. Kita menjadi terbiasa membaca dan menyaring informasi secara cepat. Konsekuensinya, kita akan kehilangan konsentrasi, fokus, merenung dan berfikir mendalam. Karena otak telah diambil alih sebagian fungsinya oleh internet. Segala kemudahan akses informasi telah membuat sebagian kemampuan otak berkurang. Otak terbiasa bekerja tidak fokus lantaran harus menghadapi banyak gangguan, seperti status facebook atau twitter teman, email, pesan-pesan yang terkirim via fasilitas chatting, serta gelombang arus informasi yang terus datang bertubi-tubi dan bermacam ragam.

Ini tentunya berbeda dengan membaca buku. Dengan membaca buku, kita diajak untuk fokus memperhatikan setiap kata dan kalimat. Dengan demikian, kita secara perlahan dan pasti mendapatkan pemahaman secara holistik, berfikir mendalam dan kreatif. Membaca seperti bercerita, yang memungkinkan kita untuk mulai berbicara dengan diri kita sendiri, untuk merenungkan kenyataan dengan cara yang lebih dalam. Saat membaca buku, perhatian pembaca terisolasi sehingga ia bisa fokus terhadap bacaannya. Membaca buku adalah praktik konsentrasi mental dan moral, pada saat bersamaan merupakan proses berpikir. Karenanya, semakin banyak membaca buku, semakin terlatih otak untuk berpikir analitis, kritis, dan reflektif.

Jadi, apakah kita harus meninggalkan internet? Itu semua tergantung pada anda. Apakah anda akan berpaling dari internet atau tidak, karena ini masih menjadi perdebatan. Bahkan menurut ilmuwan UCLA, kegiatan browsing internet membuat sel-sel otak bekerja aktif. Ketika anda browsing, ada satu sirkuit saraf otak yang terangsang aktif, hal yang tidak didapati pada orang yang sedang membaca buku. Hasil scan MRI juga menunjukkan aktivitas otak meningkat hingga 3 kali lipat pada orang yang rutin menjelajah internet. Sebab, saat browsing anda dituntut untuk menimbang dan mengambil keputusan secara seksama. Informasi mana yang sebaiknya dibaca dan mana yang lebih diabaikan.

Alternatif yang terbaik adalah memadukan keduanya, mengakses informasi dari internet, dan tidak meninggalkan membaca buku. Anda dapat menyaring informasi dari internet, dan membatasi penggunaannya. Karena bagaimanapun juga kita tetap membutuhkan akses informasi yang cepat, yang bisa kita dapatkan dari internet. Disisi lain, kita membutuhkan informasi yang mendalam dan menyeluruh, ini kita dapatkan dari membaca buku.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter