Setiap orang punya masa lalu. Orang baik pun memiliki masa lalu, yang belum tentu baik.
Betapa pun
kelamnya masa lalu, masa depan masih suci. Bahkan, seorang “pendosa” sekalipun
memiliki masa depan, yang bisa jadi jauh lebih baik.
Kita boleh
saja merasa kecewa dengan apa yang telah terjadi, tetapi jangan pernah putus
asa dan kehilangan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Jika kita
melihatnya dengan positif, masa lalu tidak ada yang buruk. Yang ada hanyalah masa lalu yang indah
dan sebuah pelajaran yang berharga. Ambil pelajaran dari masa lalu dan tinggalkan
kenangan buruknya.
Jangan
biarkan kita terbelenggu oleh kesedihan, yang akan menutup jalan kita menuju
masa depan. Biarlah
pengalaman dari masa lalu menjadi tonggak petunjuk, dan bukan tonggak yang membelenggu kita.
Kenapa kaca
depan mobil begitu besar ?, karena untuk melihat ke depan, sementara kaca spion begitu kecil, karena
masa lalu tidak sepenting masa depan. Jadi sekarang pandanglah ke depan dan
majulah.
Masa lalu
hanyalah pembuka jalan menuju kejayaan. Masa depan adalah yang paling penting, itulah
sebabnya kita tidak terlalu sering menoleh ke belakang. Bolehlah sesekali
menengok ke belakang untuk introspeksi diri, agar perjalanan kita menuju masa
depan selamat.
Kita harus
percaya bahwa, masa lalu adalah awal dari suatu permulaan, semua yang ada, dan
pernah ada adalah cahaya fajar yang menjadi awal dari langkah kaki kita menuju
kehidupan baru.
Perubahan
adalah hukum kehidupan, sunnatullah. Selama langit masih terbentang, dan bumi
masih terhampar. Perubahan adalah keniscayaan, sesuatu yang pasti.
Jika kita
tidak berubah, tenggelam pada masa lalu, asyik dengan masa kini, kita akan
kehilangan masa depan. Pelajarilah masa lalu dan gunakan masa kini untuk
merencanakan masa depan.
Orang bijak selalu
ingat bahwa, dia adalah keturunan dari masa lalu dan sekaligus sebagai orang tua bagi masa
depan. Kita menjadi bijak bukan karena kenangan masa lalu, tetapi dengan bertanggungjawab atas
masa depan kita.
Janganlah
melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa lalu sangat berguna sebagai kaca benggala bagi masa depan. Hadapi masa lalu tanpa penyesalan. Hadapi hari ini dengan tegar dan penuh
percaya diri.
Siapkan masa
depan dengan rencana yang matang dan tanpa rasa khawatir. Kalau kita tidak
merencanakan masa depan karena kita hidup pada masa kini, maka kita akan tetap berada di masa
lalu.
Belajarlah
dari masa lalu, hidup untuk hari ini, berharap untuk hari esok. Siapa yang mengendalikan masa kini, akan menguasai masa lalu. Siapa yang
mengendalikan masa lalu, akan menguasai masa depan.
Apa yang
kita dapat hari ini hasil pilihan yang kita buat di masa lalu. Dan, apa yang kita pilih hari
ini yang akan kita dapat di masa depan.
Posting Komentar
Posting Komentar