Desensitisasi sistematis merupakan teknik konseling behavioral yang bertujuan untuk menenangkan konseli dari ketegangan dengan mengajarkan konseli untuk rileks. Konseli diajarkan untuk santai dan menghubungkan keadaan santai itu dengan membayangkan pengalaman-pengalaman yang mencemaskan, menggusarkan atau mengecewakan. Situasi yang dihadirkan disusun secara sistematis dari yang kurang mencemaskan hingga yang paling mencemaskan.
Perangsangan yang menimbulkan kecemasan secara berulang-ulang dipasangkan dengan keadaan relaksasi sehingga hubungan antara perangsangan dengan respon terhadap kecemasan dapat dieliminasi. Sehingga teknik ini pada hakekatnya merupakan teknik relaksasi. Adapun prosedur pelaksanaan teknik ini sebagai berikut :
- Analisis perilaku yang menimbulkan kecemasan.
- Menyusun hirarki situasi yang mencemaskan dari yang kurang sampai pada yang paling mencemaskan konseli. Penyusunan ini harus bersama konseli, dan konselor menuliskannya di kertas.
- Memberi latihan relaksasi otot. Kaki diletakkan diatas bantal atau kain wool. Relaksasi otot dimulai dari lengan, kepala, kemudian leher dan bahu, bagian belakang, perut dan dada, dilanjutkan anggota badan bagian bawah.
- Konseli diminta untuk membayangkan situasi yang menyenangkannya seperti pantai atau taman.
- Sambil memejamkan mata, konseli diminta membayangkan situasi yang kurang mencemaskan. Jika konseli tidak gelisah atau cemas, maka situasi tersebut dapat diatasi, kemudian dilanjutkan dengan situasi lain sesuai hirarkis, dan seterusnya sampai pada situasi yang paling mencemaskan.
- Jika pada situasi tertentu konseli gelisah atau cemas, konselor memerintahkan konseli untuk membayangkan situasi yang menyenangkan tadi untuk menghilangkan kecemasan yang baru terjadi.
Baca: Teknik konseling latihan asertif ...
Posting Komentar
Posting Komentar