-->

Latihan Asertif dalam konseling Behaviour

Posting Komentar
Latihan asertif (assertive training) merupakan teknik dalam konseling behavioral untuk membantu konseli yang mengalami kesulitan dalam menyatakan perasaannya. Latihan ini terutama untuk membantu konseli yang tidak dapat menyatakan kemarahannya atau kejengkelannya, sukar menyatakan tidak atau penolakan sehingga orang lain mengambil keuntungan darinya, sukar menyatakan cinta dan respon positif lainnya, dan konseli yang rendah diri sehingga merasa tidak mempunyai hak untuk menyatakan pendapat dan pikirannya.

Di dalam latihan asertif, konselor berusaha memberikan dan membangkitkan keberanian kepada konseli dalam mengatasi kesulitan terhadap orang lain dengan bermain peran (role playing). Konselor membuat skenario permasalahan yang dialami konseli kemudian diperankan bersama konseli secara bergantian.

Contoh kasus, misalkan, konseli adalah seorang bawahan yang tidak bisa membantah atau diam saja ketika dimarahi atasan meskipun dia tidak melakukan kesalahan, atau apa yang dilakukannya sudah benar, dalam hatinya ia ingin mengatakan bahwa ia benar, namun ia tidak mampu mengungkapkannya.

Pada kasus di atas, dalam sesi konseling, konselor membuat skenario bermain peran sebagai atasan dan bawahan. Pertama, konselor berperan sebagai atasan yang galak dan penindas, konseli sebagai bawahannya. Kemudian peran dibalik, konseli sebagai atasan yang galak dan penindas dan konselor menjadi bawahan yang mempunyai prinsip dan keberanian menyatakan sesuatu kebenaran, apa yang dilakukannya adalah benar sesuai dengan tugas dan aturan yang berlaku di kantor.

Latihan asertif dapat juga dilakukan pada kasus bullying di sekolah dimana siswa korban bullying merasa tidak berdaya, siswa dilatih untuk berani melawan, menolak, dan mengatakan “tidak” pada pelaku bullying, karena motif utama bullying di sekolah kebanyakan untuk mendapatkan kepuasan, menunjukkan kekuatan bahwa pelaku adalah orang yang paling kuat dan berkuasa di sekolah sehingga apa yang diminta harus dituruti.

Disamping bermain peran, latihan asertif dapat juga dilakukan dengan diskusi kelompok.

Baca: Teori Behavior dalam bimbingan dan konseling ...

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter