Sadar atau tidak, konselor kadangkala berfikir bahwa, karena mereka terdidik dalam bidang konseling, mereka merasa bahwa mereka memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih dibandingkan dengan konseli. Namun sesungguhnya, konseli adalah ahli atau paling mengetahui tentang hidupnya, dirinya sendiri. Oleh karena itu, sangat penting bagi konselor untuk mendengarkan secara aktif konseli sehingga dapat memahami tidak hanya kata-kata yang diucapkan, tetapi juga pesan yang mendasari apa yang dikatakan konseli.
Berikut adalah empat teknik untuk mendengarkan secara aktif :
1. Paraphrase
Menangkap pesan utama, mengutip, yakni menyajikan kembali informasi yang sama, yang disampaikan konseli, dengan kata-kata yang berbeda, sederhana, dan mudah dimengerti oleh konseli. Paraphrasing memungkinkan konseli untuk fokus pada isi dari apa yang dia katakan dan bisa berdamai dengan hal tersebut.
2. Summarize
Menyimpulkan sementara, meringkas, yakni konselor secara singkat menegaskan beberapa hal utama dari hasil diskusi dengan konseli. Meringkas dapat membantu konselor mereview secara menyeluruh kemajuan yang diperoleh selama proses konseling. Meringkas juga dapat memungkinkan konselor dan konseli membuat kesimpulan sementara bersama-sama untuk mempertajam masalah, meningkatkan kualitas diskusi, maju ke taraf selanjutnya ke arah tujuan, menyimpulkan hal-hal yang dibicarakan, dan konseli memperoleh kilas balik dari hasil pembicaraan.
3. Clarify
Klarifikasi, ketika konselor meminta klarifikasi, konselor meminta konseli untuk menjelaskan unsur diskusi yang tidak jelas, samar-samar. Contoh mengklarifikasi pertanyaan meliputi; “Saya tidak yakin saya mengerti”, atau “maksud Anda bahwa ...?. Pertanyaan-pertanyaan ini memberikan konseli kesempatan untuk menguraikan dan memungkinkan konselor untuk memeriksa akurasi dari apa yang disampaikan konseli.
4. Reflect
Refleksi, mencerminkan, memantulkan, mungkin adalah teknik mendengarkan yang paling penting. Ini adalah teknik yang menyediakan ruang untuk interpretasi. Untuk merefleksikan apa yang telah dikatakan konseli, konselor dapat mengulang kata-kata yang mempengaruhi perasaan dalam pesan yang disampaikan konseli. Refleksi memberikan konseli kesempatan untuk mendengar pikirannya sendiri dengan cara yang berbeda dan membantu konseli untuk menyadari dan mengakui perasaannya. Refleksi juga membantu konseli merasa bahwa ia dipahami dan bahwa konselor telah memperhatikan apa yang telah dikatakannya.
Recent
Memuat...
Posting Komentar
Posting Komentar