Hidup bahagia pastilah menjadi dambaan setiap orang, termasuk kita, saya dan Anda. Rumah tangga harmonis, pekerjaan / bisnis lancar, dan ekonomi yang mapan, merupakan kehidupan yang kita idam-idamkan. Sayangnya, kehidupan yang kita idamkan tidak selalu menjadi kenyataan, bahkan terkadang bertolak belakang dengan keinginan kita, karena kehidupan bukanlah kita yang mengatur, kita hanya menjalaninya, dan diwajibkan untuk berusaha, Tuhan lah yang menentukan hasil akhirnya, tentu saja, sesuai dengan usaha kerja keras kita. Kalau kita berusaha setengah-setengah, Tuhan akan memberikan kita setengah juga. Jika kita berusaha sepenuh hati dan tenaga, Tuhan akan memberikan kita kehidupan yang sepenuhnya juga.
Kehidupan layaknya sebuah roda yang berputar terus-menerus, kadang di atas, kadang di bawah. Terkadang kita berada di atas, kesuksesan dan kebahagian dapat kita raih, melambungkan kehidupan sosial - ekonomi kita ke titik tertinggi. Namun, bisa saja dalam sekejap kita dilemparkan pada titik terendah dalam kehidupan kita, karena kesalahan kita, cobaan, atau ujian dari Tuhan. Beberapa orang menjadi terpuruk karena masalah yang menghimpitnya, banyak juga yang tegar dan kembali bangkit untuk meraih kembali kehidupannya. Bagaimana caranya ?, dengan berjiwa besar dalam menghadapi masalah.
Orang yang mempunyai jiwa besar selalu memandang masalah pada sisi positif, tidak pernah menyalahkan orang lain, tidak pernah mencari-cari alasan atas masalah yang menimpanya yang justru akan membuatnya menjadi lemah. Mereka melihat masalah atau kesulitan sebagai sebuah ujian, tempaan, atau tantangan untuk menjadi lebih baik, menapak lebih tinggi. Orang-orang berjiwa besar selalu menampakkan sikap optimis, pantang menyerah, meskipun diterpa ujian yang teramat sulit sekalipun. Dan memiliki keyakinan untuk keluar sebagai pemenang.
Sebaliknya, orang yang berjiwa kerdil, melihat masalah dari sisi negatif. Masalah dianggap sebagai sebuah beban, meskipun hanya masalah kecil, sepele. Pesimis, mencari kambing hitam, mudah menyerah, yang pada akhirnya menjadikan mereka lemah, terpuruk, dan meratapi nasib. Bahkan yang lebih parah lagi justru “mengumpat” Tuhan, menganggap Tuhan tidak adil, Tuhan tidak sayang padanya.
Ibarat garam, satu sendok makan garam dituangkan ke dalam satu mangkok bakso dapat mengubah rasanya menjadi asin. Satu sendok makan garam dimasukkan ke dalam satu loyang bakso, garam itu tidak akan mampu mengubahnya menjadi asin, sebaliknya, kuah bakso dalam loyang akan menyerapnya, menjadikannya rasa yang gurih, lezat. Begitulah ibarat untuk orang yang berjiwa besar, masalah tidak akan mampu mengubah dirinya, justru akan membuatnya menjadi semakin kuat, percaya diri, dan semakin bijak dalam menyikapi persoalan hidup.
Recent
Memuat...
Posting Komentar
Posting Komentar