Sementara itu menurut M. Surya (2003) dan Sofyan H. Wilis (2004), proses konseling hendaknya dilakukan melalui empat tahapan sebagai berikut :
Fase 1, membentuk pola pertemuan terapeutik agar terjadi situasi yang memungkinkan perubahan perilaku pada klien.
Fase 2, usaha meyakinkan klien mengikuti prosedur konseling, melalui pemberian motivasi dan penciptaan hubungan baik.
Fase 3, mendorong klien untuk mengungkapkan perasaan-perasaaannya saat ini, untuk menemukan aspek-aspek kepribadiannya yang hilang. Bukan pengalaman-pengalaman masa lalu dan harapanharapannya di masa depan.
Fase 4, yaitu fase dimana klien diharapkan sudah memiliki ciri-ciri kepribadian yang integral, unik, dan manusiawi.
Teknik konseling Gestalt
- Enhancing awareness, yaitu dengan membantu penyadaran klien terhadap pengalamannya saat ini.
- Personality pronouns, yaitu dengan meminta klien untuk mempridadikan pikirannya untuk meningkatan kesadaran pribadinya.
- Changing question to statements, yaitu mendorong klien untuk menggunakan peryataan-pernyataan dari pada pertanyaanpertanyaan.
- Assuming responsibility, yaitu dengan meminta klien untuk menggunakan kata ”tidak ingin” untuk ”tidak dapat”.
- Asking ”how” dan ”what”, yaitu bertanya ”bagaimana” dan ”apa”, untuk membantu agar klien masuk dalam pengalamannya perilakunya sendiri.
- Sharing hunches, yaitu mendorong klien untuk mengeksplorasi diri.
- Bringing the past into the now, yaitu membantu klien agar mengalami pengalaman-pengalaman masa lalunya ke dalam situasi sekarang.
- Exspressing resentment and appreciation, yaitu membantu klien untuk mengidentifikasi diri, menyatakan keadaan diri, dan menghargai dirinya sendiri.
- Using body exspression, yaitu dengan mengamati ekspresi badan klien dan memusatkan kepada penyadaran klien.
Sumber: Direktori File UPI
Posting Komentar
Posting Komentar