-->

Pendekatan Konseling Realitas

Posting Komentar
Pendekatan konseling realitas dikembangkan oleh William Glasser dengan nama Reality Therapy (Terapi Realitas). Menurut pendekatan konseling realitas, konseling pada dasarnya merupakan proses belajar yang menekankan dialog rasional antara konselor dan konseli dengan tujuan agar konseli mau memikul tanggung jawab bagi dirinya dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Individu yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya akan mengembangkan identitas sukses (success identity) dan sebaliknya individu yang gagal dalam memenuhi kebutuhan dasarnya akan mengembangkan identitas gagal (failure identity).

Dalam proses konseling, konselor aktif secara verbal, yakni aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai kehidupan konseli saat ini, sehingga konseli tersebut bertambah sadar akan tingkah lakunya dan mau membuat penilaian tentang ketidakefektifan tingkah laku tersebut serta mengembangkan tindakan yang bertanggung jawab untuk mengubah tingkah laku yang kurang efektif dalam pencapaian keinginan bagi pemuasan kebutuhan dasarnya.

Agar proses konseling berlangsung secara efektif dan efisien maka konselor perlu berpedoman pada prinsip-prinsip pelaksanaan layanan Konseling Realitas. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Keterlibatan (involvement)
  2. Pemusatan pada tingkah laku saat sekarang, bukan pada perasaan (focus on present behavior rather than on feeling)
  3. Pertimbangan nilai (Value Judgement)
  4. Perencanaan tingkah laku bertanggung jawab (Planning responsible behavior)
  5. Pembuatan komitmen (Commitment)
  6. Tidak menerima alasan-alasan kegagalan (No excuses)
  7. Peniadaan hukuman (eliminate punishment)
  8. Pantang menyerah (Never give up)
Berdasarkan prinsip-prinsip di atas, maka disusunlah tahap-tahap atau urut-urutan kegiatan yang akan dilakukan konselor dalam membantu konseli memecahkan masalah yang dihadapinya. Adapun tahap-tahap tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
  1. Penciptaan hubungan baik
  2. Identifikasi keinginan saat ini
  3. Identifikasi dan evaluasi tingkah laku saat ini
  4. Perencanaan tingkah laku yang bertanggung jawab
  5. Terminasi dan Tindak-Lanjut
    Konselor yang berorientasi konseling realitas cenderung eklektik dalam menggunakan teknik-teknik konseling. Namun, ada beberapa teknik yang acapkali digunakan konselor tersebut untuk membantu konseli dalam proses konseling. Teknik-teknik tersebut adalah :
    1. melakukan permainan peran dengan konseli,
    2. menggunakan humor,
    3. mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
    4. tidak menerima alasan-alasan tingkah laku yang tidak bertanggung jawab,
    5. berperan sebagai model dan guru,
    6. menentukan struktur dan batasan-batasan pertemuan konseling,
    7. melibatkan diri dalam perjuangan konseli mencari hidup yang lebih efektif,
    8. mengkonfrontasikan tingkah laku konseli yang tidak realistis,
    9. memberikan pekerjaan rumah untuk dilaksanakan konseli pada waktu antara pertemuan satu dengan lainnya,
    10. meminta konseli membaca artikel/bacaan tertentu yang relevan dengan masalah yang dihadapinya,
    11. membuat kesepakatan sebagai kontrak antara konselor dan konseli,
    12. memberikan tekanan tentang pentingnya tanggung jawab konseli dalam membuat pilihan perilakunya dalam mencapai keinginannya,
    13. debat konstruktif,
    14. dukungan terhadap pelaksanaan rencana konseli,
    15. pengungkapan diri konselor dalam proses konseling
    *) Disarikan dari Makalah "Workshop Pengembangan Keterampilan Konseling Realitas" oleh Dr. M. Ramli, M.A. (Program Studi Bimbingan dan Konseling
    FIP Univeristas Negeri Malang). 

    Related Posts

    Posting Komentar

    Subscribe Our Newsletter