Stres tidak hanya menimpa orang dewasa saja, anak-anak pun bisa saja terjangkit stres, hanya mungkin stressor atau penyebab stresnya yang berbeda. Anak-anak biasa mengalami stres karena masalah di sekolah, seperti mendapatkan nilai ulangan yang jelek, melakukan kesalahan, diejek teman, kena bully, dan sebagainya.
Stressor pada anak bisa juga dari lingkungan keluarga, seperti tuntutan oran tua pada anak yang terlalu tinggi, misalnya anak harus mendapatkan nilai tinggi di sekolah, menjadi peringkat 1 atau 10 besar, jika tidak tercapai anak dimarahi. Juga lingkungan keluarga yang tidak kondusif pada anak, seperti jika anak melakukan kesalahan dihukum secara fisik, kekerasan dalam rumah tangga, atau seringnya terjadi pertengkaran dalam keluarga.
Orang tua sebaiknya mengenali dan memahami stres yang terjadi pada anak, bagaimana menghadapinya agar anak tidak mengalami stres yang berkepanjangan dan tidak terkendali. Jika anak menunjukkan gejala perilaku yang tidak biasa, seperti yang tadinya anak periang berubah menjadi pemurung, mengurung diri di kamar, atau anak jadi pemarah, bisa jadi itu merupakan tanda-tanda anak mengalami stress.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengurangi stress pada anak, diantaranya,
1. Menciptakan rasa aman di rumah
Rumah adalah tempat yang paling aman bagi anak. Ciptakan rasa aman saat anak berada di rumah. Jika anak merasa aman di rumah, anak pun dapat melepaskan stress yang dialaminya.
2. Biarkan anak melakukan aktivitas kesukaannya
Berikan waktu pada anak untuk menyalurkan hobby atau aktivitas kesukaannya, seperti olah raga atau bermain. Biarkan anak melakukan kegiatan tersebut lebih lama dari biasanya, ini akan memunculkan kegembiraan yang bisa mengurangi masalah yang dihadapinya.
3. Luangkan waktu dengan anak
Luangkan waktu untuk berbicara pada anak. Jadilah pendengar yang baik, biarkan anak bercerita tentang pengalaman atau peristiwa yang dialaminya. Ini akan memberikan pemahaman pada anak bahwa Anda ada untuk mereka, Anda berada dibelakang anak yang memberikan support sepenuhnya. Lakukan aktivitas bersama, seperti makan malam bersama, bermain, olah raga, atau jalan-jalan bersama di akhir pekan.
4. Melatih kemampuan menyelesaikan masalah
Biarkan anak menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapinya, jangan libatkan diri Anda secara dalam pada masalah anak. Bertindaklah sebagai “instruktur” bagaimana anak harus bersikap dan bertindak terhadap masalah yang dialami anak, bagaimana konsekuensi dari masing-masing tindakan tersebut. Ini bisa dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka, seperti, “apa pendapatmu tentang hal ini?", “apa konsekuensi dari tindakan yang akan kamu ambil?”, dan pertanyaan lain yang dapat memancing anak memikirkan bagaimana cara menyelesaikan masalahnya.
Dalam melatih kemampuan anak menyelesaikan masalah dapat dilakukan dengan bercerita kisah-kisah inspiratif, yang dapat memberikan inspirasi pada anak dalam menyelesaikan masalah. Diskusikan bersama isi cerita dan cari korelasinya dengan masalah anak. Disamping sebagai cara belajar menyelesaikan masalah, dengan berdiskusi memberikan kedekatan antara orang tua dengan anak.
5. Menjadi teladan yang baik
Anak adalah plagiat yang ulung. Anak akan meniru apa yang sering dilihat dan didengar. Bersikaplah bijak, berikan contoh yang baik saat Anda menyelesaikan masalah yang Anda alami, baik masalah pekerjaan maupun masalah rumah tangga, karena anak akan meniru apa yang Anda lakukan, jika Anda memberi contoh yang baik, maka anak pun akan bertindak atau melakukan sebagaimana yang Anda lakukan.
Demikianlah 5 hal yang bisa Anda lakukan, sebagai orang tua, dalam upaya untuk mengurangi stress pada anak. Semoga bermanfaat !
Recent
Memuat...
Posting Komentar
Posting Komentar